tentang dia lagi,
dia yang tidak ingin dilihat hanya dari pandanganku saja,
dia yang peduli untuk melakukan pembenaran diri,
pikirku, siapa yang peduli apa yang harus dibenarkan sekarang?
selama ini aku tidak pernah mencoba melakukan pembenaran diri atas cerita-ceritanya tentangku, lalu kenapa dia sangat peduli akan kebenaran dirinya?
aku tidak pernah memberikan sanggahan akan cerita-cerita tidak lengkap yang hanya diceritakan dari sisinya saja tentangku, lalu kenapa dia harus peduli agar aku menceritakan yang selengkapnya?
kalau memang ini untuk kebaikanku, lalu kenapa dia tidak mengatakan pembenaran itu langsung padaku?
hhhah, terlalu banyak pertanyaan dibenakku
masih banyak yang tidak dia tau tentang apa yang kulakukan dan apa yang tidak kulakukan,
yang apabila ku jawab satu persatu maka dia tidak akan mampu membantah lagi,
masih banyak yang tidak dia tau tentang apa yang kurasakan dan tidak kurasakan,
yang tidak sanggup aku utarakan,
mudah memang untuk memberikan pembenaran diri, apalagi untuk seorang cerdas seperti dia,
yang berpikir kalau perasaan dan pandangan seseorang bisa diatur sesuai kemauan dan permainannya,
play nice! kata yang selalu diucapkan olehnya,
"but if you keep thinking that he is the best to accompany yourlife, just be brave to say it, and take all of the risk without complain.."
tak habis pikir untuk menerjemahkan kata-kata ini, terlalu sombong kalau dia berpikir aku akan merengek lagi kali ini karna permainannya, terlalu naif kalau dia berpikir aku tidak boleh mengeluh jika sikapnya padaku masih sama,
kenapa tidak dia saja yang berpikir kali ini? setelah apa yang dikatakannya padaku, setelah semua anggapannya tentangku, kenapa aku harus masih berharap?
'beralasan kemudian setelah bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu',
selalu beralasan karna kesibukannya, selalu minta dimengerti karna kesibukannya, selalu ingin dihargai dan dijaga perasaannya karna kesibukannya,
lalu kapan waktu untuk aku dimengerti? kapan waktu untuk aku dihargai? kapan waktu untuk menjaga perasaanku?
mungkin dia harus membaca kembali tulisannya tentang seorang pecundang,
jangan hanya bisa menyalahkan, beralasan, dan melakukan pembenaran diri,
aaahhh, lagi lagi yasudahlah
aku sedang sangat terlalu emosional,
aku sedang butuh pembenaran untuk diriku sendiri,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar