tentang dia yang sekarang mungkin membuatku kecewa,
namun pernah membuat duniaku menjadi sangat menyenangkan
kali ini tidak ada kekecewaan lagi,
aku hanya akan mengenang yang terbaik dari dia.
sebenarnya sangat banyak hal baik tentang dia sampai membuatku bingung harus mulai darimana,
sebenarnya sangat banyak hal manis tentang dia sampai membuatku bertahan sejauh itu.
aku masih sangat ingat ketika kami menghabiskan dua tahun baru bersama dengan keceriaan dari kembang api sambil saling membagi harapan harapan kecil kami,
aahh sudah hampir tahun baru lagi, aku pasti akan merindukannya.
aku sangat suka ketika kami menghabiskan waktu untuk bicara atau hanya sekedar saling bersandar sampai sampai tidak pernah rela jika matahari harus terbenam,
sesederhana itu untuk membuat kami senang sepanjang hari, dan aku memang tidak pernah rela harus mengucapkan salam perpisahan pada setiap malam.
aku sangat terbiasa mendapati diriku sedang menunggu kabar darinya,
sekedar hanya ucapan good morning atau good nite, sambil sesekali kesal jika aku yang terbangun terlebih dahulu atau dia yang ketiduran dalam lelah,
bagiku sebuah pengawal dan pengakhir hari yang manis.
kami tidak pernah keberatan jika harus membatalkan suatu acara hanya karna terlalu nyaman dengan waktu yang kami habiskan berdua, tidak ada konser atau film yang lebih baik daripada yang kami lihat dari layar notebook kami,
sesederhana itu kami ciptakan quality time kami sendiri.
kami sering menghabiskan waktu bersama untuk mengerjakan tugas tugas kuliah kami, saling membantu dengan apa yang bisa kami lakukan, walaupun terkadang aku lebih sering hanya menemani saja karna dia lebih bisa banyak hal daripada aku, tapi saat saat seperti itu lebih dari cukup untuk saling mendukung kurasa.
kami cukup sering menyempatkan diri lari dari hiruk pikuk kota untuk mencari udara segar dan mengabadikan moment moment itu dalam foto, aaahh aku selalu suka cahaya kamera jika ada dia.
karna dia aku belajar sabar, belajar menahan marah, walau belum bisa menahan diri.
karna dia aku belajar menentukan tujuan hidup, belajar menghargai kerja keras, walau belom bisa mandiri.
karna dia aku sempat merasakan sangat diterima dengan baik di keluarga yang baru aku kenal, walau hanya untuk sementara.
pada akhirnya ini bukan tentang dia lagi, tapi tentang kami dan tentang aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar