Halaman

Sabtu, 01 Desember 2012

Salah Milih Jurusan atau Salah Milih Kerja??!

Mungkin hampir semua anda2 yang pernah jadi mahasiswa pernah ngerasain yang namanya salah milih jurusan,benar ga? klo ada yang ga ngerasa salah milih jurusan, "selamat buat anda karna anda sudah tau passion anda dimana :)"

Honestly, saya pernah ngerasain yang namanya salah milih jurusan ini di tahun kedua kuliah 'Arsitektur' saya, masalahnya adalah karna saya ngerasa ga nyambung dengan apa yang saya pelajari sehingga muncul pernyataan "ini kenapa gini sih?", "ih, ternyata ga enak ya kuliah jurusan ini", "duuuh, kenapa gw bisa tersesat disini sih?", dan lain-lain nya yang seperti itu. Ternyata bukan saya aja loh yang ngerasain hal ini, most of my friends telling those too, dan keadaan ini masih berlanjut bahkan sampai saya lulus.

Tau ngerasa salah milih jurusan, saya pun tidak tinggal diam dengan hanya tetap mengikuti perkuliahan di arsitektur. Pada tahun ketiga saya mengikuti ujian masuk universitas kembali untuk mengambil jurusan yang dulunya saya idamkan, 'Kedokteran', saya bahkan mempersiapkannya sejak semester tiga dengan mengikuti salah satu bimbingan belajar yang cukup terkenal di depok yang biayanya sangat cukup untuk menguras tabungan, demi kedokteran ya saya rela2 aja mengeluarkan biaya untuk itu. Sayang sekali, ternyata saya ga lulus, cukup sedih, ya mungkin memang saya tidak ditakdirkan untuk menjadi seorang dokter :(

Dan ketika lulus, masalah salah milih lainnya ada di kerjaan.
Karena suatu keadaan saya dihadapkan pada tiga pilihan jenis pekerjaan. Yg pertama, keluarga saya ingin saya bekerja di badan pemerintahan yg jelas2 tidak saya inginkan. Yg kedua, orang terdekat saya pada saat itu membutuhkan saya untuk menguasai property, yg mana yg pd saat kuliah saja saya sudah merasa salah jurusan dengan itu. Yg ketiga ini adalah pilihan saya sendiri, saya mau jadi MT, ya memang itu jadi pilihan semua umat sepertinya.

It isn't an easy way to find out the answer just by thinking. So, saya mencoba untuk apply di tiga jenis pekerjaan tersebut, dengan harapan dan doa yang banyak agar dihadapkan pada pekerjaan yang tepat. Satu panggilan pertama untuk posisi MT, namun tidak lolos, panggilan kedua untuk posisi yang sama, lolos test kedua namun tidak lolos selanjutnya, panggilan berikutnya untuk posisi ODP di suatu bank swasta terbaik, kembali tidak lolos juga, lalu satu panggilan di property, tahap demi tahap saya lakukan, sampai mengikuti psikotest di salah satu consultant jasa psikotes yang katanya cukup terkenal tingkat kesulitannya pun saya jalanin, dan siapa sangka malah disana saya mendapat pekerjaan.

Pada awal dipanggil di property ini, saya berpikir kalau saya masuk di perusahaan tersebut mungkin saya bisa membantu orang terdekat saya saat itu untuk bertukar pikiran atau apapun lah yang berhubungan dengan pekerjaannya dan pekerjaan saya nanti, rencananya sih biar makin nyambung kalo ngobrol. Unfortunately, sebelum final diterima di perusahaan ini, ternyata hubungan saya dan orang terdekat saya itu tidak berjalan dengan baik. Dalam masa kegalauan, sempat terpikir, 'kenapa saya malah dapatnya di property, toh saya tidak bisa membantu orang terdekat saya lagi?'
But, things get straight suddenly, i'll tell u next chapter, nite already...  continuee part 2

1 komentar:

  1. Blognya bagus, sis!
    Salam kenal dan kalau sempat mampir sekalian mengundang untuk gabung dengan teman2 lain yang sdh SUBMIT URL BLOG-nya di Direktori Weblog Indonesia :)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...